My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Kamis, 03 April 2014

COMMON SIZE



Analisis Common Size
            Analisis Common Size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Analisis common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul. Analisis common size perusahaan selanjutnya dibandingkan dengan analisis common size industri untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk kekuatan akan diupayakan untuk dipertahankan sedang kelemahan diupayakan untuk diperbaiki.
       Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yangtelah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporandengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagaikeseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kitadalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justrumasih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kitadapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalamsuatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
       Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadimenunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut.Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaanmenggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.

       Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ketahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalaudikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukansecara pasti adanya perubahan dalam data absolut.

       Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba,menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap -tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena ituCommon Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalamhubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponenatau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkanatau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebuttidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkanatau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.

Laporan laba rugi
PT Fontana

PT Fontana
Laporan Rugi Laba

Laporan Rugi Laba
Tahun 2009

Tahun 2010
 Penjualan
     90,000

 Penjualan
   114,000
 Harga Pokok Penjualan
     55,000

 Harga Pokok Penjualan
     72,000
 Laba Kotor
     35,000

 Laba Kotor
     42,000
 Biaya Operasi:


 Biaya Operasi:

    Biaya Gaji
     13,500

    Biaya Gaji
     15,000
    Biaya Bunga
        1,500

    Biaya Bunga
       1,500
    Biaya Asuransi
           500

    Biaya Asuransi
       1,000
    Biaya Iklan
        4,500

    Biaya Iklan
       6,500
    Biaya Utilitas
        2,000

    Biaya Utilitas
       2,500
    Biaya Depresiasi
        7,500

    Biaya Depresiasi
       8,500

     29,500


     35,000
 Laba Sebelum Pajak
        5,500

 Laba Sebelum Pajak
       7,000
 Pajak Penghasilan
           800

 Pajak Penghasilan
       1,250
 Laba Bersih
        4,700

 Laba Bersih
       5,750












Neraca
PT Fontana

PT Fontana
Neraca

Neraca
31 Desember 2009 (Dalam Ribuan)

31 Desember 2010 (Dalam Ribuan)
 Kas
     3,000
 Utang Pajak
           500

 Kas
       3,400
 Utang Pajak
           750
 Investasi SB
     1,000
 Utang Dagang
       7,500

 Investasi SB
       1,100
 Utang Dagang
     13,000
 Piutang Dagang
     8,000
 Utang Wesel
       2,500

 Piutang Dagang
       9,500
 Utang Wesel
       3,000
 Piutang Wesel
     1,500

     10,500

 Piutang Wesel
       2,000

     16,750
 Persediaan
   10,000



 Persediaan
     12,500



   23,500
 Utang Bank
     12,000


     28,500
 Utang Bank
     12,000


 Utang Obligasi
     15,000



 Utang Obligasi
     15,000
 Peralatan
     7,500

     27,000

 Peralatan
     12,000

     27,000
 Mesin
   11,000



 Mesin
     11,000


 Kendaraan
     6,000
 Modal Saham
     50,000

 Kendaraan
       8,500
 Modal Saham
     50,000
 Bangunan
   30,000
 Laba Ditahan
     10,500

 Bangunan
     30,000
 Laba Ditahan
     16,250
 Tanah
   20,000

     60,500

 Tanah
     20,000

     66,250

   74,500




     81,500


 Aset
   98,000
 Utang dan Ekuitas
     98,000

 Aset
   110,000
 Utang dan Ekuitas
   110,000


Menggunakan analisis common size
Laporan laba rugi
Keterangan
 2009
 2010
Penjualan
100%
100%
Harga Pokok Penjualan
61%
63%
Laba Kotor
39%
37%
Biaya Operasi:
 
 
   Biaya Gaji
15%
13%
   Biaya Bunga
2%
1%
   Biaya Asuransi
1%
1%
   Biaya Iklan
5%
6%
   Biaya Utilitas
2%
2%
   Biaya Depresiasi
8%
7%
 
33%
31%
Laba Sebelum Pajak
6%
6%
Pajak Penghasilan
1%
1%
Laba Bersih
5%
5%







Analis cammon size – Neraca
Keterangan
 2009
 2010
Keterangan
 2009
 2010
Kas
3%
3%
Utang Pajak
1%
1%
Investasi SB
1%
1%
Utang Dagang
8%
12%
Piutang Dagang
8%
9%
Utang Wesel
3%
3%
Piutang Wesel
2%
2%
 
11%
15%
Persediaan
10%
11%
 
 
 
 
24%
26%
Utang Bank
12%
11%
 
 
 
Utang Obligasi
15%
14%
Peralatan
8%
11%
 
28%
25%
Mesin
11%
10%
 
 
 
Kendaraan
6%
8%
Modal Saham
51%
45%
Bangunan
31%
27%
Laba Ditahan
11%
15%
Tanah
20%
18%
 
62%
60%
 
76%
74%
 
 
 
Aset
100%
100%
Utang dan Ekuitas
100%
100%